Friday, January 13, 2012

Antara Malam

In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful

Aku kira, yang menjadikan kita lebih kenal diri ialah bila kita belajar tentang alam. Tempat mengira hayunan kaki yang menciptakan kenangan. Kenangan yang menjadi pengalaman. Pengalaman yang memberi pengajaran. Cuma yang membezakan seseorang itu ialah cara dia mentafsir alam. Samaada alam itu menyiksa atau memberi makna. Ya, memang bukan tiap-tiap kayuhan kaki itu membuahkan yang manis-manis saja. Pahit, masam, masin juga. Kan namanya hidup itu mencorakkan kehidupan. Apa, coraknya akan bosan kalau cuma warnanya manis saja kan? 

Kalau mahu kenal alam, berjalanlah serata alam. Ya, aku sebenarnya cemburu melihat teman-teman yang mengembara alam di negara orang. Mereka lebih kenal diri. Lebih memaknakan kehidupan. Lebih mencari erti berTuhan. Bukanlah kiranya aku tidak kenal diri. Cuma, kembara ke negara orang sebenarnya akan lebih memberi satu rasa yang bilamana erti syukur itu lebih dekat. Ya, fitrah manusia kan begitu. Yang dimiliki tidak di ingini tapi akan meraba tercari-cari saat tidak ketemu lagi. Aku pun begitu. Dah namanya aku ini manusia.

Dulu aku marah tercampak ke sini. Aku sedih, kecewa dan putus harap pada takdir. Tidak terlintas di fikiran mungkin ada hikmah disetiap perancangan Tuhan. Yang aku tahu, aku tidak gembira. Ingin saja aku cepatkan waktu agar aku boleh tamatkan pengajian secepat mungkin. Seiring perjalanan waktu, aku mula belajar menerima alam tempat berteduh ini. Ya, manusia itu kadang-kadang perlu dijatuhkan hingga menyembah tanah untuk kembali tunduk. Hukuman Tuhan, pada aku yang hampir lupa pada-Nya. Tapi, aku belajar untuk bersyukur, belajar merendah diri dan belajar menghambakan diri pada-Nya. Ya, aku bersyukur sekarang. Moga-moga Tuhan kekalkan dalam hati ini rasa syukur, rasa hina, rasa tidak berdaya dari-Nya.

Ya, alam terkembang dijadikan guru. -Petikan dari TepianMuara

Assalamualaikum


Tangga Hikmah. Hah.




 



No comments:

Post a Comment